Senin, 14 November 2011

ETOS KERJA

ETOS KERJA

Rosululloh bersabda :










Artinya:  
“ Andainnya seseorang mencari kayu bakar dan dipukulkan di atas punggungnya. hal itu lebih baik dari pada kalau ia meminta-minta pada seorang yang kadang-kadang di beri, kadang pula ditolak.” (diriwayatkan oleh bukhori dan muslim)

Dengan pernyataan hadist ini, maka tidak ada alasan bagi seorang muslim untuk menganggur. Konsekuensi logis dari ajaran ini mempunyai makna siapapun yang tidak bekerja.  hidupnya tidak produktif dan tidak punya arti.

  1. Pengertian
Etos kerja adalah cara pandang seseorang bahwa bekerja itu bukan saja untuk memuliakan dirinya, menampakan kemanusiaannya, Tetapi,  juga sebagai suatu dari amal sholeh dan oleh karenanya mempunyai nilai ibadah yang sangat luhur.

  1. Ciri-ciri etos kerja muslim
Bekerja itu merupakan bentuk ibadah, suatu panggilan dan perintah allah yang akan memuliakan dirinya, memanusiakan dirinya sebagai bagaian dari manusia pilihan (khoiru ummah)
Ciri-ciri etos kerja seorang muslim yaitu:
1.      Memiliki jiwa kepemimpinan
Seorang pemimpin bukan tipikal pengekor, terima jadi. Karena sebagai seorang pemimpin dia sudah di latih untuk berfikir kritis analitis karena dia sadar bahwa seluruh hidupnya akan dimintakan pertanggungjawaban di hadapan Allah.
2.      Selalu berhitung
Sebagaimana rosululloh bersabda dengan ungkapan yang paling indah:
“ Bekerjalah untuk duniamu,seakan-akan engkau akan hidup selama-lamanya dan beribadahlah untuk akherat seakan-akan engkau akan mati besok “
Umar bin khottob pernah berkata:  “Maka hendaklah kamu menghitung dirimu sendiri, sebelum datang hari dimana engkau yang akan diperhitungkan.”
3.      Menghargai waktu
Waktu merupakan rahmat yang tiada terhitung nilainya. Baginya maka waktu merupakan rasa tanggung jawab yang sangat besar, sehingga sebagai konsekuensi logisnya dia menjadikan waktu sebagai wadah produktivitas sebagaimana tersurat dalam Al-Ashr:  1-3.
4.      Tidak pernah puas berbuat kebaikan
Karena merasa puas di dalam berbuat kebaikan, adalah tanda-tanda kematian kreativitas. Dengan semangat ini, seorang muslim selalu berusaha untuk mengambil posisi dan memainkan perannya yang dinamis dan kreatif.
5.      Hidup berhemat dan efisien
Berhemat bukanlah dikarenakan ingin memupuk kekayaan, sehingga melahirkan sifat kikir individualitas. Tetapi berhemat dikarenakan ada satu reserve, bahwa tidak selamanya waktu itu berjalan lurus sehingga berhemat berarti mengestimasikan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
6.      Memiliki jiwa wiraswasta
Sungguh sangat bijak apabila kita mau menyimak dan menghayati dengan penuh rasa tanggung jawab akan sabda Rasulullah yang mengatakan :”innallaha yuhibul mukminal muhtarif (sesungguhnya Allah sangat cinta kepada orang mukmin yang berpenghasilan).
7.      Memiliki insting bertanding dan bersaing
Semangat bertanding merupakan sisi lain dari citra seorang muslim yang memiliki semangat jihad, sebagai pembuktian Firman Allah swt Q.S. : 2 : 148
“Setiap umat ada kiblatnya, maka hendak nyalah kamu sekalian berlomba-lomba dalam kebaikan yang penuh dengan gelimang prestasi dimanapun  kamu berada sudah dipastikan Allah akan mengumpulkan kamu semuanya.”
8.      Keinginan untuk mandiri
Semangat jihad ini melahirkan sejuta kebahagiaan yang diantaranya iualah kebahagiaan untuk memperoleh hasil dan usaha atas karsa dan karya yang dibuahkan dari dirinya sendiri. Dia merasa risi apabila memperoleh sesuatu secara gratis. Kemandirian adalah lambang perjuangan sebuah semangat jihad yang sangat mahal harganya.
9.      Haus untuk memiliki sifat keilmuan
Tidak pantas seorang muslim itu menjadi orang yang bodoh karena buta hatinya untuk menerima ilmu dan hikmah. Padahal betapa besarnya penghargaan dan reward (pahala) yang diberikan Allah kepada mereka yang haus dengan Ilmu.
Lagi pula Allah mempertanyakan kepada diri kita tentang kualitas dan kemuliaan manusia yang berilmu dan yang tidak berilmu itu tidak akan pernah sama. (Q.S. : 39 : 9) bahkan dia sadar bahwa Allah akan engangkat orang-orang yang beriman dan berilmu lebih tinggi beberapa derajad dari mereka yang tidak mempunyai ilmu.
10.  Berwawasan makro universal
Dengan memiliki wawasan yang luas. Seorang muslim menjadi manusia yang bijaksana. Mampu mempertimbangkan, yang tepat, terarah dan benar.
11.  Memperhatikan kesehatan dan gizi
Sabda Rasulullah
“Sesungguhnya jasadmu mempunyai hak atas dirimu.”
Mana mungkin kita akan mempunyai kekuatan apabila tubuh tidak kita pelihara dengan baik.
12.  Ulet, pantang menyerah
Sikap istikomah, kerjaq keras, tangguh dan ulet akan tumbuh sebagai bagian dari kepribadian diri kita seandainya kita mampu dan gemar hidup dalam tantangan. Kalau tidak ada tantangan hidup menjadi monoton, jenuh dan tentu saja prestasi akan menurun.
13.  Berorientasi pada produktivitas
“Sesungguhnya kemubaziran itu adalah benar-benar syaiton:  (Q.S:  26-27)
Dengan penghayatan ini tumbuhlah sikap yang konsekuen dalam bentuk perilaku yang selalu mengarah pada cara kerja yang efisien serta mengarah kepada nilai-nilai produktif.

  1. Terbentuknya Etos Kerja Islami

Salah satu karakteristik yang melekat pada etos kerja manusia, ia merupakan pancaran dari sikap hidup mendasar pemiliknya terhadap kerja. Manusia adalah makhluk yang diarahkan dan terpengaruh oleh keyakinan yang mengikatnya.salah atau benar, keyakinan keyakinan tersebut niscaya mewarnai perilaku manusia dalam kontek ini selain dorongan kebutuhan dan aktualisasi diri, nilai nilai yang di anut,keyakinan atau ajaran agama tentu dapat pula menjadi sesuatu yang berperan dalam proses terbentuknya sikap hidup.berarti kemunculan etos kerja  manusia didorong oleh sikap hidup sebagai sikap hidup yang mendasar di sertai kesadaran yang mantap maupun kurang mantap sikap hidup yang mendasar itu menjadi motivasi yang membentuk karakter, kebiasaan atau budaya kerja tertentu.
Pardigma terbentuknya etos kerja islami. Etos kerja islami terpancar dari sistem keimanan/ aqidah islam berkenaan dengan kerja. Aqidah itu terbentuk oleh ajaran wahyu dan akal yang bekerja sama secara proporsional menurut fungsi masing-masing.

  1. Indikasi-indikasi orang beretos kerja tinggi pada umumnya memiliki sifat-sifat:

1.      aktif dan suka bekerja keras
2.      bersemangat dan hemat
3.      tekun dan professional
4.      efisien dan kreatif
5.      jujur, disiplin, dan bertanggung jawab
6.      mandiri
7.      rasional serta mempunyai visi yang jauh kedepan
8.      percayadiri namun mampu bekerjasama dengan orang lain
9.      sederhana, tabah dan ulet
10.  sehat jasmani dan rohani

   

Daftar pustaka
Tasmara, Toto. 1995, Etos Kerja Pribadi Muslim, Dana Bakti Wakaf, Yogyakarta.
Asifudin, Ahmad Janajn, 2004, Etos Kerja Islami, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "ETOS KERJA"

Posting Komentar